trus kau tauji toh kalo nakennaki virus laptopka lallodna mamo, na langsung-langsungji ku RECOVERY ulang, baru ada data laporanku d document na tidak kukasih pindahki, sudah hilangmi, baru itu dosen baxk mwnya juga, dikumpul bede filenya, ISO<ISO<ISO bede, hehhe, PISS! tp nda masalahji ka selesaimi juga, yang kayak beginie itu laporanku
LABORATORIUM
FARMAKOLOGI II
JURUSAN
FARMASI
POLITRKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
PENANGANAN HEWAN
UJI
DI SUSUN OLEH :
A.RAHMAT
HIDAYATULLAH
ALFATIH
MELIDA SITABA
AMELIA
SAID
A.HIKMASARY
ANTHON
WIDODO
LISKA
DEWI RAHAYU
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES RI MAKASSAR
JURUSAN
FARMASI
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada uji farmakologi
suatu sediaan dilakukan uji pra klinis dan uji klinik dimana uji praklinik
dilakukan pada hewan coba seperti Mencit(Mus
musculus),Tikus(RatusNovergikus),Kelinci(Oryctogalus Cuniculus),Marmot(Carvia
Parcellus) dan untuk uji klinik dilakukan pada manusia.
Pemanfaatan hewan
percobaan demi pengembangan ilmu dan teknologi semakin meningkat,baik dalam
penggandan jumlah,ras maupun aneka kondisi hewan. Sejalan dengan hal tersebut
terjadi pula peningkatan teknik dalam tata laksana peternakan dan
pengembangbiakan,serta cara-cara perlakuan dan penanganan terhadap hewan
percobaan.
Pada praktikum ini cara
penanganan hewan coba mencit (mus musculus),mulai dari pemberian nomor,cara
memegang,cara pemberian sediaan dan perhitungan dosis yang akan diberikan.
B. Maksud
Dan Tujuan Percobaan
1.
Maksud Percobaan
Mengetahui dan mengenal jenis hewan coba cara penanganannya dilaboratorium.
Mengetahui dan mengenal jenis hewan coba cara penanganannya dilaboratorium.
2.
Tujuan Percobaan
-
Untuk mengetahui jenis hewan uji yang
dapat digunakan sebagai hewan uji
-
Dapat memperlakukan dan menangani hewan
percobaan, sep[erti mensit untuk percobaan farmakologi dengan baik
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Teori
Umum
Mencit (Mus musculus) adalah
anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran
kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan
pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel
dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari.
Hewan ini
diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan
diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di
hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan.
Mencit
percobaan (laboratorium) dikembangkan dari mencit, melalui proses seleksi. Sekarang mencit juga dikembangkan
sebagai hewan peliharaan.
Mencit adalah
binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang ditemukan di
seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia. Mencit peliharaan memiliki
periode kegiatan selama siang dan malam. Tikus memakan makanan manusia dan barang-barang
rumah tangga.
Mencit
kadang-kadang disimpan sebagai hewan peliharaan dan mewah. Namun, sebagian
besar tikus diperoleh dari peternak hewan laboratorium untuk digunakan dalam
penelitian biomedis, pengujian, dan pendidikan. Bahkan, tujuh puluh persen dari
semua hewan yang digunakan dalam kegiatan biomedis tikus. Melebihi dari 1000
saham dan strain tikus telah dikembangkan, serta ratusan mutan saham yang
digunakan sebagai model penyakit manusia. Dalam hal genetika, mouse adalah
mamalia dicirikan paling lengkap.
Mencit diangkat
oleh menggenggam pangkal ekor dengan satu jari atau ibu jari berujung karet
forsep. Ini adalah teknik yang berguna untuk mentransfer tikus dari satu
kandang yang lain. Untuk secara manual menahan mouse, mouse pertama yang diangkat
oleh pangkal ekor, maka kulit longgar di leher / pundak daerah adalah seseorang
ditangkap antara ibu jari dan jari telunjuk. Hal ini akan lebih mudah dengan
mengangkat mouse, yang memungkinkan mouse untuk memahami sebuah kandang kawat
atas atau permukaan lainnya dengan forelimb, kemudian memegang kulit leher /
harus daerah.
Dengan sedikit
latihan, mouse dapat diangkat dan ditahan dengan teknik satu tangan. Ketika
tangan memegang, mouse harus terbalik sehingga berat mouse terletak di telapak
tangan. Di ujung caudal mouse dikendalikan dengan menempatkan penangan ekor
antara keempat dan kelima jari. Merebut ekor selain di dasar dan mengangkat
mouse dapat mengakibatkan slip pada kulit dan jaringan subkutan, dan kemudian
nekrosis, infeksi, dan peluruhan dari caudal vertebra. Mencit harus diberi
makan pelleted komersial tikus atau hewan pengerat diet dan air lib iklan. Ini
diet yang bergizi lengkap dan tidak memerlukan suplemen.Makanan asupan sekitar
15g/100g BB / hari; asupan air sekitar 15 ml/100g BB / hari.
Uraian Hewan Coba (Malole 1989)
Mencit (Mus
musculus) tergolong dalam kelas mamalia,bangsa rodentia, dan suku Moridae,
adalah hewan pengerat (rodenia) yang cepat berbiak, mudah dipelihara dalam
jumlah banyak, variasi genetiknya cukup besar serta sifat anatomis dan
fisiologisnya terkarakterisasi dengan baik. Mencit hidup dalam daerah yang
cukup luas penyebarannya mulai dari iklim dingin hingga panas, dapat hidup
terus menerus dalam kandang atau secara bebas sebagai hewan liar. Mencit dapat
mencapai umur 2-3 tahun tetapi terdapat perbedaan besar dalam usia maksimum
dari berbagai galur mencit terutama karena perbedaan dalam kepekaan terhadap
penyakit.
Karakteristik
Mencit adalah berat badan dewasa untuk jantan 20– 40 gram, betina 25–40 gram,
tempratur tubuh 36,5–38o C, lama hidup 1,5 – 3,0 tahun, masa
fertilisasi 50-60 hari, lama hamil 19-21ari, jumlah anak / kelahiran 10–12.
B.
Uraian Hewan Uji (MENCIT)
1.
Karakteristik hewan uji
-
Hewan pengerat yang cepat berbisek,mudah dipelihara
dalam jumlah banyak,variasi genetik cukup besar.
-
Denyut jantung 600/menit
-
Berat lahir 0,5-1,5 gram,berat jantan dewasa 20-40 gram,berat
betina dewasa 25-40gram.
-
Luas permukaan tubuh 30 cm2
-
Mulai kawin jantan 50 hari,betina 50-60 hari
-
Siklu birahi 4-5 hari
-
Lama kehamilan 19-21 hari
-
jumlah anak /lahir 10-12 ekor
-
Volume tidalnya 0,15 ml
-
Mencit yang digunakan di laboratorium umumnya
ditempatkan di kotak atau plantik dan diberi alas kandang.
2.
Cara Perlakuan
-
Ujung ekor mencit (mus musculu) diangkat dengan tangan
kanan
-
Mencit dibiarkan mencengkram tempat kasar (kawat) dan
tertahan ditempat
-
Ibu jari dan telunjuk kiri menjepit kulit tangkuk
seerat mungkin
-
Ekor dililit pada jari kelingking dan dijepit dengan
jari manis.
3.
Klasifikasi Mencit
-
Kingdom :
Animalia
-
Division :Vertebrata
-
Class :Mamalia
-
Subclass
:Theria
-
Infraclass :Eutheria
-
Ordo
: Rodenta
-
Familia
:Muridae
-
Genus
: Mus
-
Spesies
:Mus musculus
BAB
III
METODE
KERJA
A. Alat
Dan Bahan
1.
Alat yang digunakan
-
Rang (kandang mencit)
-
Baskom kecil
-
Timbangan
-
Penggaris
-
Spidol
2.
Bahan yang digunakan
-
Tidak ada
B. Cara
Kerja
1.
Cara perlakuan
-
Ujung ekor mencit (mus muskulus)
diangkat dengan tangan kanan
-
Mencit dibiarkan mencengkram tempat
kasar (kawat) dan tertahan ditemnpat
-
Ibu jari dan telunjuk kiri menjepit
kulit tangkuk seerat mungkin
-
Ekor dililit pada jari kelingking dan
dijepit dengan jari manis
2.
Member kode hewan uji
Seringkali
diperlukan untuk mengidentifikasi hewan yang terdapat dalam satu kelompok atau
kandang, sdehingga hewan uji perlul diberi tanda atau kode.
Digunakan
larutan 10% asam pikrat dalam air dan sebuah sikat atau kuas yang diberikan
pada punggung hewan uji.
-
Bagian kanan menunjukkan angka satuan
-
Bagian tengah menunjukkan angka puluhan
-
Bagian kiri menunjukan angka ratusan
Dapat pula dengan member kode hewan uji
dengan garis melintang atau sejajar sesuai dengan nomor urut hewan uji.
3.
Mengukur panjang hewan uji
-
Hewan uji diletakkan pada rang
-
Dipegang ekor hewan uji dan ditarik
keatas (sehingga kaki depan mencit memegang rang)
-
Diukur panjang badan hewan uj
menggunakan mistar
4.
Mengukur tinggi badan hewan uji
-
Hewan uji diletakkan pada baskom (posisi
tengkurap)
-
Diukur tinggi badan hewan uji
menggunakan mistar
5.
Menimbang berat badan hewan uji
-
Disiapkan timbangan analitik (posisi ON)
-
Dimasukkan hewan uji kedalam pinggan
timbangan (berbentuk baskom)
-
Kemudian diletakkan hewan uji kedalam
pinggan
-
Dicatat hasil pengamatan pada layar
timbangan
6.
Menentukan jenis kelamin pada hewan uji
-
Pada hewan uji dipegang ekornya dan
diangkat keatas (posisi menggantung)
-
Dilihat dan diperhatikan tonjolan pada
badan bagian bawah mencit
-
Jika terdapat banyak tonjolan maka
mencit tersebut nerjenis kelamin betina, tetapi apabila hanya terdapat dua
tonjolan maka mencit tersebut berjenis kelamin jantan
7.
Tingkah lahu hewan uji (aktifitas)
-
Untuk menentukan tingkah laku hewan uji
dapat dilihat atau diperhatikan dari keagresifan?keaktifan hewan uji itu
sendiri.
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
Data pengamatan?profil hewan uji
(mencit)
|
NO.
|
KODE
HEWAN UJI
|
TINGGI
BADAN (TB)
|
PANJANG
BADAN (PB)
|
BERAT
BADAN (BB)
|
JENIS
KELAMIN (JK)
|
TINGKAH
LAKU
|
|
1.
|
-
|
29
|
3
|
18,2
|
Jantan
|
Aktif
|
|
2.
|
-|
|
33
|
2,5
|
18
|
Jantan
|
Aktif
|
|
3.
|
-||||
|
21
|
2,5
|
17,4
|
Jantan
|
Aktif
|
|
4.
|
=|
|
26
|
2,1
|
17
|
jantan
|
aktif
|
B. Pembahasan
Hewan laboratorium atau hewan percobaan adalah hewan
yang sengaja dipelihara dan sengaja diternakanuntuk dipakai sebagai hewan
percobaan guna mempelajari dan membangun berbagai macam bidang ilmu dalam skala
penelitian atau pengamatan laboratorium.
Dalam percobaan ini mencit(mus musculus) digunakan sebagai hewan coba karena mencit memiliki struktur organ dalam yang hampir sama dengan manusia sehingga mudah mengetahui pendistribusian obat dalam tubuh dan efek yang terjadi.
Cara memperlakukan mencit yaiu terlebih dahulu kita harus mengetahui cara memperlakukan mencit dimana terlebih dahulu ujung ekor mencit diangkat dengan tangan kanan,mencit diletakkan dan dibiarkan mencengkram ditempat kasar (kawat) kemudian ibu jari dan telunjuk kiri menjepit kulit tengkuk seerat mungkin lalu ekor mencit dililit pada jari kelingking dan dijepit degan jari manis.
Dalam percobaan ini mencit(mus musculus) digunakan sebagai hewan coba karena mencit memiliki struktur organ dalam yang hampir sama dengan manusia sehingga mudah mengetahui pendistribusian obat dalam tubuh dan efek yang terjadi.
Cara memperlakukan mencit yaiu terlebih dahulu kita harus mengetahui cara memperlakukan mencit dimana terlebih dahulu ujung ekor mencit diangkat dengan tangan kanan,mencit diletakkan dan dibiarkan mencengkram ditempat kasar (kawat) kemudian ibu jari dan telunjuk kiri menjepit kulit tengkuk seerat mungkin lalu ekor mencit dililit pada jari kelingking dan dijepit degan jari manis.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
-
Hewan yang dapt digunakan sebagai hewan
uji adalah kelinci, marmot, tikus dan mencit.
-
Dalam memperlakukan hewan uji, dalam
percobaan ini digunakan mencit, sebaiknya mengetahui tehnik dan cara-cara dalam
memperlakukan hewan uji, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
B. Saran
-
diharapkan kepada praktikan supaya
berhati-hati dalam memegang mencit, supaya mencit tidak tersakiti.
-
-diharapkan kepada praktikan untuk
mengikuti prosedur percobaan
-
Diharapkan kehadiran dari para
pembimbing untuk membimbing para praktikan.
DAFTAR PUSTAKA
Malole,M.Bm,pramono,C.S.U.,1989,
penggunaan hewan-hewan percobaan dilaboratorium, ditelaah oleh mashudi
partadiraja, departemen pendidikan dan kebudayaan, direktorat pendidikan tinggi
pusat antar universitas bioteknologi IPB, Bogor
Penuntun prakktikum farmakologi jurusan
farmasi poltekkes 2012
http://www.scrib.com/doc/39326082/penanganan
-hewan-percobaan
http;//ferdinandus-ferdinandus.blogspot.com/2012/02/hewan-coba.html
http;id.wikipedia.org/wiki/mencit