people follow me

Selasa, 13 November 2012

selalu saja matikutu kalo masalah VIRUS, dulu laptopku na kennaki virus dari HD nya temanku, gara2 mauja copy filnya tentang anak band critanya itu film, kebetulan juga biasaka ngeband, untuk inspirasiji kodong, cop nda sombong, hehehe
trus kau tauji toh kalo nakennaki virus laptopka lallodna mamo, na langsung-langsungji ku RECOVERY ulang, baru ada data laporanku d document na tidak kukasih pindahki, sudah hilangmi, baru itu dosen baxk mwnya juga, dikumpul bede filenya, ISO<ISO<ISO bede, hehhe, PISS! tp nda masalahji ka selesaimi juga, yang kayak beginie itu laporanku


LABORATORIUM FARMAKOLOGI II
JURUSAN FARMASI
POLITRKNIK KESEHATAN MAKASSAR


PENANGANAN HEWAN UJI



DI SUSUN OLEH :
A.RAHMAT HIDAYATULLAH
ALFATIH MELIDA SITABA
AMELIA SAID
A.HIKMASARY
ANTHON WIDODO
LISKA DEWI RAHAYU

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MAKASSAR
JURUSAN FARMASI
2011
BAB I

PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang
Pada uji farmakologi suatu sediaan dilakukan uji pra klinis dan uji klinik dimana uji praklinik dilakukan pada hewan coba seperti Mencit(Mus musculus),Tikus(RatusNovergikus),Kelinci(Oryctogalus Cuniculus),Marmot(Carvia Parcellus) dan untuk uji klinik dilakukan pada manusia.
Pemanfaatan hewan percobaan demi pengembangan ilmu dan teknologi semakin meningkat,baik dalam penggandan jumlah,ras maupun aneka kondisi hewan. Sejalan dengan hal tersebut terjadi pula peningkatan teknik dalam tata laksana peternakan dan pengembangbiakan,serta cara-cara perlakuan dan penanganan terhadap hewan percobaan.
Pada praktikum ini cara penanganan hewan coba mencit (mus musculus),mulai dari pemberian nomor,cara memegang,cara pemberian sediaan dan perhitungan dosis yang akan diberikan.




B.     Maksud Dan Tujuan Percobaan
1.      Maksud Percobaan
      Mengetahui dan mengenal jenis hewan coba cara penanganannya dilaboratorium.
2.      Tujuan Percobaan
-          Untuk mengetahui jenis hewan uji yang dapat digunakan sebagai hewan uji
-          Dapat memperlakukan dan menangani hewan percobaan, sep[erti mensit untuk percobaan farmakologi dengan baik













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.    Teori Umum
Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari.
Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan.
Mencit percobaan (laboratorium) dikembangkan dari mencit, melalui proses seleksi. Sekarang mencit juga dikembangkan sebagai hewan peliharaan.
Mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia. Mencit peliharaan memiliki periode kegiatan selama siang dan malam. Tikus memakan makanan manusia dan barang-barang rumah tangga.
Mencit kadang-kadang disimpan sebagai hewan peliharaan dan mewah. Namun, sebagian besar tikus diperoleh dari peternak hewan laboratorium untuk digunakan dalam penelitian biomedis, pengujian, dan pendidikan. Bahkan, tujuh puluh persen dari semua hewan yang digunakan dalam kegiatan biomedis tikus. Melebihi dari 1000 saham dan strain tikus telah dikembangkan, serta ratusan mutan saham yang digunakan sebagai model penyakit manusia. Dalam hal genetika, mouse adalah mamalia dicirikan paling lengkap.
Mencit diangkat oleh menggenggam pangkal ekor dengan satu jari atau ibu jari berujung karet forsep. Ini adalah teknik yang berguna untuk mentransfer tikus dari satu kandang yang lain. Untuk secara manual menahan mouse, mouse pertama yang diangkat oleh pangkal ekor, maka kulit longgar di leher / pundak daerah adalah seseorang ditangkap antara ibu jari dan jari telunjuk. Hal ini akan lebih mudah dengan mengangkat mouse, yang memungkinkan mouse untuk memahami sebuah kandang kawat atas atau permukaan lainnya dengan forelimb, kemudian memegang kulit leher / harus daerah.
Dengan sedikit latihan, mouse dapat diangkat dan ditahan dengan teknik satu tangan. Ketika tangan memegang, mouse harus terbalik sehingga berat mouse terletak di telapak tangan. Di ujung caudal mouse dikendalikan dengan menempatkan penangan ekor antara keempat dan kelima jari. Merebut ekor selain di dasar dan mengangkat mouse dapat mengakibatkan slip pada kulit dan jaringan subkutan, dan kemudian nekrosis, infeksi, dan peluruhan dari caudal vertebra. Mencit harus diberi makan pelleted komersial tikus atau hewan pengerat diet dan air lib iklan. Ini diet yang bergizi lengkap dan tidak memerlukan suplemen.Makanan asupan sekitar 15g/100g BB / hari; asupan air sekitar 15 ml/100g BB / hari.
Uraian Hewan Coba (Malole 1989)
Mencit (Mus musculus) tergolong dalam kelas mamalia,bangsa rodentia, dan suku Moridae, adalah hewan pengerat (rodenia) yang cepat berbiak, mudah dipelihara dalam jumlah banyak, variasi genetiknya cukup besar serta sifat anatomis dan fisiologisnya terkarakterisasi dengan baik. Mencit hidup dalam daerah yang cukup luas penyebarannya mulai dari iklim dingin hingga panas, dapat hidup terus menerus dalam kandang atau secara bebas sebagai hewan liar. Mencit dapat mencapai umur 2-3 tahun tetapi terdapat perbedaan besar dalam usia maksimum dari berbagai galur mencit terutama karena perbedaan dalam kepekaan terhadap penyakit.
Karakteristik Mencit adalah berat badan dewasa untuk jantan 20– 40 gram, betina 25–40 gram, tempratur tubuh 36,5–38o C, lama hidup 1,5 – 3,0 tahun, masa fertilisasi 50-60 hari, lama hamil 19-21ari, jumlah anak / kelahiran 10–12.

B.     Uraian Hewan Uji (MENCIT)
1.      Karakteristik hewan uji
-          Hewan pengerat yang cepat berbisek,mudah dipelihara dalam jumlah banyak,variasi genetik cukup besar.
-          Denyut jantung 600/menit
-          Berat lahir 0,5-1,5 gram,berat jantan dewasa 20-40 gram,berat betina dewasa 25-40gram.
-          Luas permukaan tubuh 30 cm2
-          Mulai kawin jantan 50 hari,betina 50-60 hari
-          Siklu birahi 4-5 hari
-          Lama kehamilan 19-21 hari
-          jumlah anak /lahir 10-12 ekor
-          Volume tidalnya 0,15 ml
-          Mencit yang digunakan di laboratorium umumnya ditempatkan di kotak atau plantik dan diberi alas kandang.
2.      Cara Perlakuan
-          Ujung ekor mencit (mus musculu) diangkat dengan tangan kanan
-          Mencit dibiarkan mencengkram tempat kasar (kawat) dan tertahan ditempat
-          Ibu jari dan telunjuk kiri menjepit kulit tangkuk seerat mungkin
-          Ekor dililit pada jari kelingking dan dijepit dengan jari manis.
3.      Klasifikasi Mencit
-          Kingdom               : Animalia
-          Division                 :Vertebrata
-          Class                      :Mamalia
-          Subclass               :Theria
-          Infraclass               :Eutheria
-          Ordo                      : Rodenta
-          Familia                 :Muridae
-          Genus                    : Mus
-          Spesies                  :Mus musculus















BAB III
METODE KERJA


A.    Alat Dan Bahan
1.      Alat yang digunakan
-          Rang (kandang mencit)
-          Baskom kecil
-          Timbangan
-          Penggaris
-          Spidol
2.      Bahan yang digunakan
-          Tidak ada

B.     Cara Kerja
1.      Cara perlakuan
-          Ujung ekor mencit (mus muskulus) diangkat dengan tangan kanan
-          Mencit dibiarkan mencengkram tempat kasar (kawat) dan tertahan ditemnpat
-          Ibu jari dan telunjuk kiri menjepit kulit tangkuk seerat mungkin
-          Ekor dililit pada jari kelingking dan dijepit dengan jari manis

2.      Member kode hewan uji
Seringkali diperlukan untuk mengidentifikasi hewan yang terdapat dalam satu kelompok atau kandang, sdehingga hewan uji perlul diberi tanda atau kode.
Digunakan larutan 10% asam pikrat dalam air dan sebuah sikat atau kuas yang diberikan pada punggung hewan uji.
-          Bagian kanan menunjukkan angka satuan
-          Bagian tengah menunjukkan angka puluhan
-          Bagian kiri menunjukan angka ratusan
Dapat pula dengan member kode hewan uji dengan garis melintang atau sejajar sesuai dengan nomor urut hewan uji.
3.      Mengukur panjang hewan uji
-          Hewan uji diletakkan pada rang
-          Dipegang ekor hewan uji dan ditarik keatas (sehingga kaki depan mencit memegang rang)
-          Diukur panjang badan hewan uj menggunakan mistar
4.      Mengukur tinggi badan hewan uji
-          Hewan uji diletakkan pada baskom (posisi tengkurap)
-          Diukur tinggi badan hewan uji menggunakan mistar
5.      Menimbang berat badan hewan uji
-          Disiapkan timbangan analitik (posisi ON)
-          Dimasukkan hewan uji kedalam pinggan timbangan (berbentuk baskom)
-          Kemudian diletakkan hewan uji kedalam pinggan
-          Dicatat hasil pengamatan pada layar timbangan
6.      Menentukan jenis kelamin pada hewan uji
-          Pada hewan uji dipegang ekornya dan diangkat keatas (posisi menggantung)
-          Dilihat dan diperhatikan tonjolan pada badan bagian bawah mencit
-          Jika terdapat banyak tonjolan maka mencit tersebut nerjenis kelamin betina, tetapi apabila hanya terdapat dua tonjolan maka mencit tersebut berjenis kelamin jantan
7.      Tingkah lahu hewan uji (aktifitas)
-          Untuk menentukan tingkah laku hewan uji dapat dilihat atau diperhatikan dari keagresifan?keaktifan hewan uji itu sendiri.






BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A.    Hasil Pengamatan
Data pengamatan?profil hewan uji (mencit)
NO.
KODE HEWAN UJI
TINGGI BADAN (TB)
PANJANG BADAN (PB)
BERAT BADAN (BB)
JENIS KELAMIN (JK)
TINGKAH LAKU
1.
-
29
3
18,2
Jantan
Aktif
2.
-|
33
2,5
18
Jantan
Aktif
3.
-||||
21
2,5
17,4
Jantan
Aktif
4.
=|
26
2,1
17
jantan
aktif

B.     Pembahasan
Hewan laboratorium atau hewan percobaan adalah hewan yang sengaja dipelihara dan sengaja diternakanuntuk dipakai sebagai hewan percobaan guna mempelajari dan membangun berbagai macam bidang ilmu dalam skala penelitian atau pengamatan laboratorium.
    Dalam percobaan ini mencit(mus musculus) digunakan sebagai hewan coba karena mencit memiliki struktur organ dalam yang hampir sama dengan manusia sehingga mudah mengetahui pendistribusian obat dalam tubuh dan efek yang terjadi.
    Cara memperlakukan mencit yaiu terlebih dahulu kita harus mengetahui cara memperlakukan mencit dimana terlebih dahulu ujung ekor mencit diangkat dengan tangan kanan,mencit diletakkan dan dibiarkan mencengkram ditempat kasar (kawat) kemudian ibu jari dan telunjuk kiri menjepit kulit tengkuk seerat mungkin lalu ekor mencit dililit pada jari kelingking dan dijepit degan jari manis.
















BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
-          Hewan yang dapt digunakan sebagai hewan uji adalah kelinci, marmot, tikus dan mencit.
-          Dalam memperlakukan hewan uji, dalam percobaan ini digunakan mencit, sebaiknya mengetahui tehnik dan cara-cara dalam memperlakukan hewan uji, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
B.     Saran
-           diharapkan kepada praktikan supaya berhati-hati dalam memegang mencit, supaya mencit tidak tersakiti.
-          -diharapkan kepada praktikan untuk mengikuti prosedur percobaan
-          Diharapkan kehadiran dari para pembimbing untuk membimbing para praktikan.








DAFTAR PUSTAKA


Malole,M.Bm,pramono,C.S.U.,1989, penggunaan hewan-hewan percobaan dilaboratorium, ditelaah oleh mashudi partadiraja, departemen pendidikan dan kebudayaan, direktorat pendidikan tinggi pusat antar universitas bioteknologi IPB, Bogor

Penuntun prakktikum farmakologi jurusan farmasi poltekkes 2012
http://www.scrib.com/doc/39326082/penanganan -hewan-percobaan
http;//ferdinandus-ferdinandus.blogspot.com/2012/02/hewan-coba.html
http;id.wikipedia.org/wiki/mencit

Senin, 12 November 2012